ESOK

tertanda datang nya esok
yang memberi harapan elok
namun sekarang terlihat suram
pun hati sempat menatap buram

tak ada asa mengikat
untuk esok yang terlihat
bahkan malu mendekap erat
ketika nyata menjadi berat

masa ini yang terlalu sial
seakan jalan selalu terjal
bahkan tertawa yang terlihat
bagai tanda tipu muslihat

kenang lalu yang terngiang
meliat belakang yang selalu riang
bagai esok tak ada ujung
bahkan untuk berharap untung

jangan kembali jika malu , bahkan jika sepi berujung pilu
dahulu senang tak terbendung, sekarang bahkan lupa rasa sejuk bandung


mungkin memang hanya rindu terobati yang sanggup merengkuh hati

2am


2 a.m

Waktu dimana hitam yang tergelap
Sebagai teman bagi yang masih sibuk menatap
Terjaga mencari perhatian atau pelarian
Kadang sibuk walau hanya sendirian

2 a.m menjadi nyenyak bagi si penikmat tidur
Agar raga tidak lekas kendur
Bagi lainnya menjadi pikir untuk terus berkarya
Niat agar esok telihat walau tanpa banyak gaya

Banyak di lain ruang mereka bekerja untuk yang datang
Tanpa terlihat kawan di lain pandang
Banyak yang memandang dengan bias
Hanya ingin agar pantas mendapat balas

Cerita si pencinta pagi

Sinar muncul sebagai pertanda awal hari.
Berharap memulai baru dengan riang hati
Agar semangat mendekati mimpi
Menjadi cerita di waktu nanti
Agar jauh dari sesal diri

Tertanda si,
Pencinta pagi

Partai Solidaritas Indonesia

Hari kerja yang cukup ribet karena internet yang lama dan rapat koordinasi 
yang panjang bikin saya ingin melihat sesuatu yang ringan-ringan aja sekedar untuk
menutup malam tapi ternyata saya  dibawa ke video ini




dan bikin saya penasaran apa sebenernya Partai Solidaritas Indonesia,
jujur awalnya saya kira video diatas cuma untuk plesetannya nitizen saja tapi saya 
menemukan video yang lain tentang PSI


ini apa-apaan sebenernya? 
Ada iklannya ada nama partai dan lebih meyakinkannya lagi ada ketua umum segala, 
Lah Ketua Umum nya mantan news anchor TV merah
kalau ada ketum ya saya jadi pengen ngecek ada tidak anggotanya?
Jawabannya ADA dan kesemua anggotanya adalah anak muda, ini juga yang membuat  
saya  kaget bahwa ada organisasi politik yang bisa menyatukan mereka dengan niat 
yang satu untuk membangun sistem partai politik baru di Indonesia.
PSI pun terlihat cukup serius untuk membangun social medianya liat aja ada websitenya 
http://psi.id/ sampai ada satu halaman untuk social sharing yang menyajikan beberapa
komik dan kutipan yang “share-able” sekali yang bisa langsung kamu share di 
social media kamu seperti ini :
http://psi.id/sites/default/files/styles/social_share/public/social_share/11659395_506543936159485_3180888520446392107_n.jpg?itok=37DD_uOB
mereka termasuk siap untuk bermain di social media dan ke anak mudaannya 
terlihat jelas tapi sayangnya jarang di update.

Visi yang mereka bawa adalah menjunjung kesetaraan dan solidaritas tanpa
mengusung agama dan tokoh tertentu, untuk orang-orang seperti 
saya yang memandang semua partai sama aja busuknya ups paling tidak melihat
adanya pilihan lain yang sepertinya membawa harapan, 
paling lama tidak ada orang lama yang dipakaikan pakaian baru atau tokoh yang terlalu 
diagungkan ala-ala presiden. 

Saya sesungguhnya salut dengan sistem solidaritas dan kesetaraan  yang diusung PSI
membawa pesan berat sama dipikul dan ringan sama dijunjung yang lama tak terlihat.
Dan saya niat menulis ini lebih karena kaget melihat ada partai yang bisa dikelola oleh 
anak muda, integrated dan membuat saya cukup bersemangat  untuk melihat apakah
partai ini bisa bertahan atau hanya sekedar angin lalu.
Let see.

Cheers,
E


Bikin Paspor Online, Gampang..



Sudah seribu kali keinginan buat bikin buku yang satu ini tapi ada aja wacana dan alasannya 
sampai selalu tertunda,minggu ini saya punya kesempatan dan juga pastinya waktu untuk
membuat paspor.
Mungkin diantara kalian buku ini sudah lama didapat atau bahkan sudah hampir buku ke dua
tapi buat saya ini pertama untuk memilikinya.
Bisa dibilang ini pun karena dipaksakan urgensinya.

Karena ga sempet nanya-nanya mengenai pembuatan paspor maka terbitlah google dan dia
membawa saya ke informasi pembuatan paspor online dan mengajak ke alamat
www.imigrasi.go.id masuk ke link ini dan ikuti petunjuknya.
Hal yang paling krusial adalah berkas asli, maka saya persiapkan ktp asli, kartu keluarga asli
lalu akte kelahiran asli dan ketiganya beserta fotocopinya. 

Setelah mengisi semua keterangan lengkap, maka kamu langsung mendapat email dari 
spri@imigrasi.go.id yang berisi form pembayaran ke BNI karena tidak ada keterangan dan 
no rekening untuk transfer melalui ATM maka asumsi saya ya harus bayar ke teller, untungnya 
di daerah kantor ada bank BNI terdekat dan kesana lah saya untuk bertanya sekaligus pembayaran.

Ternyata bener setelah nanya ke satpam yang sudah menyapa dan bertanya keperluannya 
apa maka saya diarahkan ke teller yang langsung mengerti dan meminta form yang terlebih
dahulu sudah saya print out dari email, setelah pembayaran dan mendapatkan bukti bayar dan 
mendapat no jurnal bank maka saya kembali ke kantor dan berterima kasih dengan BNI yang sigap :) 

Kembali ke kantor dan masuk ke email tadi lalu memencet link yang sudah diberikan dan kita pun
akan dibawa ke website imigrasi kembali untuk diminta memasukkan jurnal bank dan menentukan
tanggal ke hadiran yang tidak boleh lebih dari 5 hari setelah pembayaran dilakukan, dan tanpa
lama-lama saya pun langsung memilih keesokan harinya untuk wawancara dan foto.

Lalu berangkatlah saya ke kantor imigrasi Kanim I Jakarta Selatan yang dari hasil pencarian di dunia
maya menyatakan pergi sepagi mungkin dan bersiaplah menunggu lama (huft) maka itu lah yang saya
persiapkan...mental hahahhah..

Jam 6 pagi sudah siap dan bawa buku bacaan (buku yang dipilih “Living Abroad” nya Nurul Asmayani
entah kenapa pilih buku ini mungkin untuk menyesuaikan tema saya hari tersebut :D) buat killing time
karena hp saya dipagi hari sudah terlalu sering tidak bisa diandalkan dalam hal baterai yang belum diisi 
dari malam (kebiasaan emang..)

Jam 6.45 sampai di tempat tujuan Jl Warung Buncit Raya No.207 Jakarta Selatan dan kaget juga sih liat 
antrian yang sudah panjang, setelah tanya sana sini ternyata antrian yang sudah panjang itu adalah antrian 
untuk pemohon pembuatan paspor yang datang langsung disebut walk in (bukan via online) dan ada antrian
khusus untuk pemohon pembuatan paspor via online yang syukurnya baru 10 orang, antrian sendiri di bagi 3
kategori walk in, online dan manula/difabel khusus untuk antrian ini diberi tempat duduk dan dibatasi hanya 
30 nomer yang dikeluarkan untuk pembuatan paspor per harinya.

Jam 7 tepat antrian mulai dibenahi dan terdengar suara operator yang mulai membacakan keterangan seperti
kami akan mengambil no antrian di lantai 2 yang akan dimulai dari manula/ balita/ difabel terlebih dahulu lalu 
diikuti kategori lainnya.

Setelah mengambil no antrian bila kamu datang dari kategori walk in akan diberi form yang harus diisi 
di tempat jangan lupa bawa pulpen dan fotocopi terlebih dahulu berkas yang diperlukan.
Memang disana terdapat koperasi untuk memfotokopi berkas tapi lebih sering penuh sesak oleh orang.

Untuk kategori online kamu akan mendapat no antrian yang sudah diberi nama karena sudah langsung
terkoneksi dengan biodata yang sudah pernah dimasukkan waktu proses online, setelah mendapat 
nomer kamu tinggal duduk manis dan menunggu :)

Kalau diliat-liat ternyata yang paling banyak di kantor imigrasi waktu itu dipadati oleh orang muda 80%
dan selebihnya 25% manula dan 5% anak balita (mungkin hanya ikut atau sekalian bikin paspor juga)

Karena ekpetasi yang akan menunggu lama dan kesiapaan mental (hahaah) maka saya mulai ngeluarin
buku buat baca ga taunya saya mulai terdistrack dengan suara dari pengeras suara yang entah
datangnya dari mana, karena penasaran celingak-celinguk ternyata dari bapak setengah baya yang bawa mic, beliau ucapkan salam dengan hangat
dan mulai membuka percakapan ringan dengan orang-orang yang sudah duduk dan sibuk dengan berkasnya masing-masing, dan ternyata bapak tersebut akan mengajak orang orang yang akan mengisi form pemohonan
pembuatan paspor (khusu untuk yang walk-in) satu persatu diselingi canda. Walaupun jadi terpecah tapi
tetep deh lanjut baca toh bukan buat saya juga :p 

07.45 bapak si pengisi acara tadi sempat bilang saya akan menemani bapak-ibu sekalian sampai jam 8 
saja ya sebelum operatornya buka (oalah si bapak sebagai opening act ternyata) 

*lanjut baca

08.00 operator yang ada 10 mulai dibuka dan LCD yang kurang lebih ada 4 dinyalakan untuk 
menunjukkan nomer yang akan dilayani di konter yang telah disediakan.

*lanjut baca lagi

Sadar-sadar begitu liat LCD udah di angka 008 dan begitu liat jam 08.35 cepet ya! Padahal tadinya
sudah diniatkan untuk menuntaskan buku yang saya bawa (berhubung memang udah dibaca setengahnya lebih) 
Menunggu sekitaran 10 menit lalu no antrian saya dipanggil 010, bergegas ke konter yang ditentukan
bertemulah saya dengan mba-mba standar pns dengan permen karet di mulutnya kalau menurut saya ya:
Pertama ini masih pagi dan dia udah nguyah permen karet aja
Kedua tidak sopan sebagai profesional yang jelas akan berbicara dengan customer dan dengan sadar
dia mengunyah permen karet hhmm..

Tetapi karena saya sudah terbiasa pengertian kepada pejabat publik maka saya yah..senyum, sapa, salam
(3 S emm)

Di konter sendiri kamu akan diminta semua berkas baik yang asli maupun fotocopi, lalu mba tersebut 
bertanya mengenai KTP saya yang bukan KTP DKI Jakarta saya jawab karena saya disini untuk bekerja, 
mba nya pun melanjutkan bertanya berkantor dimana, mau kemana sehingga memerlukan paspor dan 
tujuannya apa, setelah pertanyaan tersebut dijawab maka saya dipersilahkan untuk pindah posisi untuk
melakukan foto untuk paspor dari situ saya sadar bahwa pertanyaan  -pertanyaan tadi itu adalah dalam rangkaian wawancara.
Setelah diminta untuk melihat kamera dan memindai sidik semua jari saya diberitau untuk dapat
mengambil paspor 3 hari kerja dengan membawa bukti bayar dari BNI.
Well dari keminusan permen karet yang dimakan mba-mba tadi, cara beliau bertanya, meminta 
pindah tempat duduk dan persiapan berfoto cukup profesional dan ditambah senyum yang irit sih
tapi ya dia cukup profesional sekali lagi kecuali permen karet!

Sebelum saya membuat paspor memang kebanyakan referensi datang dari google dan tambahan info dari temen kantor pada saat itu saya pikir pasti akan berbelit dan harus menunggu lama sesuai dengan
kebanyakan urusan di kantor publik lainnya tapi ternyata hei liat dong kalau kita mau cari tau dan persiapan
sebenernya pembuatan paspor itu mudah sekali, daftar online, isi semua form yang diminta, siapakan KTP,
Kartu Keluarga, Akte Lahir yang asli dan fotokopiannya masing-masing satu saja, bayar melalui teller bank BNI, siapkan bukti pembayaran dan berkas asli, datang ke kantor
imigrasi yang ditentukan sesuai tanggal, wawancara, foto, sidik jari....3 hari kembali ambil deh paspornya
mudah iya mudah asal jangan ada yang tertinggal dan datang lah ke kantor imigrasi dengan senyum :) 

Kesimpulannya:

+Proses pembuatan paspor melalui online sungguh saya rekomendasikan
Pertama kamu ga perlu terlalu pagi datang ke kantor imgrasi hanya untuk mengambil nomer antrian
karena untuk kategori online kamu tidak dibatasi untuk pemohon tetapi dibatasi melalui pengambilan 
nomer antrian sampai pukul 2 siang.

+Kamu juga dapat mengurangi proses pengisian form dan kegaduhan lainnya yang terjadi bila datang lain.

+Antrian online yang lebih sedikit sehingga proses mengantrinya pun tidak lama, saya sendiri mengurus
 paspor tidak lebih dari 2 jam.

- proses ke kantor imigrasi nya tetap 2 kali sama dengan walk in pertama (wawancara, foto dan sidik jari) 
dan pengambilan paspor yang sudah jadi (walaupun untuk pengambilan paspor bisa diwakilkan dengan
membawa surat kuasa)

- Proses online hanya berlaku untuk pembuatan paspor tidak untuk perpanjangan, ganti buku atau mengurus 
kehilangan paspor.

Proses pembuatan paspor online ini saya ceritakan ke temen saya yang sempat bilang kalau di waktunya
dulu tidak semudah ini, maka ternyata kantor publik pun sedang berbenah untuk pelayanan yang lebih baik 
semoga keinginan buat berbenah itu bisa mengurangi keluhan-keluhan kita yah..amin

Selamat bepergian :)



masih rindu yang sama

Teringat akan satu sosial media yang lama terlupa, hari ini saya membukanya kembali.
blog ini.
Tanggal yang tercantum pada post terakhir 20 Maret 2014 tepat tahun lalu,
tepat hari ini di tahun lalu saya bercerita..
dan hari ini saya (masih) ingin bercerita..
bercerita tentang sebuah rindu yang entah bagaimana caranya tidak jua hilang.
mungkin pertanda buruk mungkin juga hanya tertawaan semesta yang melihat betapa bodohnya saya, cerita ini sepertinya masih sama tanpa penambahan yang berarti.
sekian.


Tuhan ku ingin bercerita

Tuhanku,
aku ingin bercerita tentang rindu yang menahun,rindu itu datang pada sosok yang hampir tidak kukenal.
Sosok yang sangat menyita mata dan dekat dengan keinginan mama.
Dia yang entah dimana itu Tuhan..
aku yang merindunya yang tatap dan bincangnya pun hanya sekali kudapat.
Tuhanku bila boleh aku meminta ijin pertemukan kami sekali lagi dengan tatap dan bincang yang menjadikan tulisan ini ada dalam keadaan yang saling mendamaikan, rasanya pasti luar biasa.
jauh inginku Tuhan bersama dengannya sosok yang kurindu, yang tak lagi kujumpa dan tak lagi kutau keberadaannya.
Engkau pernah mengajariku adanya keinginan yang tak layak kuterima, bila ini memang sulit bagiku tak apalah..karena aku hanya ingin bercerita.